Lithium
Teknologi Lithium sudah diketemukan pada tahun 1912, dengan kesulitan untuk membuat baterai yang aman dengan harga yang diterima oleh pasar baru terealisasi oleh Sony Corporation pada tahun 1991. Baterai Lithium memiliki kepadatan energi (Energy Density) yang lebih tinggi dari Baterai Timah Hitam serta kepadatan daya (Power Density) yang lebih baik. Kepadatan energi baterai Lithium sekitar 3 kali lipat sedangkan untuk kepadatan dayanya sekitar 2 kali lipat. Dengan demikian, untuk menghasilkan daya energi yang sama, Baterai Lithium akan lebih kecil daripada Baterai Timah Hitam. Dengan keunggulan perawatan yang rendah, serta mempunyai kepadatan energi dan kepadatan daya yang lebih tinggi, baterai Lithium tidak memerlukan pengisian sampai penuh serta lebih tidak beracun. Baterai Lithium juga memiliki beberapa kelemahan. Agar baterai Lithium dapat dipakai dengan aman, diperlukan rangkaian pelindung, yang mencegah diisi terlalu penuh dan juga mencegah terpakai sampai habis. Dua keadaan tersebut akan merusak Baterai Lithium. Pelindungan suhu juga diperlukan agar terhindar dari suhu yang ekstrim saat pengisian. Agar Baterai Lithium dapat panjang umur ketika disimpan, umumnya disarankan agar terisi hanya 40% saja dengan suhu penyimpanan sekitar 15° Celcius. Ukuran yang paling ekonomis saat ini adalah tipe 18650 (18mm diameter dengan tinggi 65mm). Pada saat ini ukuran 21700, 26650 dan 32700 mulai tersedia, dengan target pasar yang berbeda. Dalam pemakaian Baterai Lithium selalu ditambahkan perangkat proteksi berupa rangkaian BMS (Battery Management System). Rangkaian BMS yang paling sederhana adalah melindungi pengisian berlebih (over charge), pemakaian berlebih (over discharge), sampai ke level yang jauh lebih lengkap berupa perlindungan suhu, perlindungan arus pendek dan cell balancing serta koneksi bluetooth. Pemakaian BMS spesifik untuk satu jenis Baterai Lithium, tidak dapat dipertukarkan, baik jenis dan ukuran Baterai Lithium yang lain. Unsur biaya BMS merupakan bagian yang cukup berpengaruh dalam harga keseluruhan Baterai Lithium. Untuk menjaga keamanan pemakaian Baterai Lithium, selain BMS, unit Pengisian / Charger juga ditambah pembatas pengisian lebih (over charge) dan pada unit pemakai ditambah pembatas pemakaian lebih (over discharge). Dengan demikian pelindungan ada 2 sisi. Pengisian Baterai Lithium umumnya 1C sampai 2C dengan CC (constant current) dan CV (constant voltage). Nilai dari CC dan CV sangat tergantung jenis dan ukuran Baterai Lithium yang diisi. Beberapa Jenis Baterai Lithium : 1. Lithium Cobalt Oxide: merupakan jenis pertama baterai Lithium, mempunyai kapasitas energi dan daya tinggi, Harga serta Keamanan yang rendah. Kode yang dipakai ICR / LCO. Merupakan Baterai Lithium dengan Energy Density tertinggi serta paling berbahaya. Banyak digunakan untuk pemakaian lampu senter murah. 2. Lithium Manganese Oxide (LMO/IMR): mempunyai kapasitas energy, daya serta faktor keamanan menengah dan harga yang kompetitif. Banyak digunakan untuk pemakaian Vape dikarenakan kemampuan arus yang tinggi. 3. Lithium Nikel Manganese Cobalt Oxide (NMC/INR): mempunyai kapasitas energy dan daya tinggi, dan untuk faktor keamanan dan harga menengah. Merupakan baterai Lithium terbaik saat ini dalam hal energy, power, keamanan dan harga dan digunakan diberbagai kebutuhan. 4. Lithium Iron Phosphate (LFP/IFR): mempunyai kapasitas daya dan faktor keamanan yang tinggi tetapi kapasitas energi dan harga rendah. Kemampuan arus besar dan keamanan menutupi kelemahan energy yang rendah. 5. Lithium Nikel Cobalt Aluminium Oxide (NCA): mempunyai kapasitas energi tinggi, faktor keamanan rendah dengan kapasitas daya dan harga menengah. Mirip dengan INR / NMC dengan mengubah logam mahal Manganese dengan Aluminium supaya ada pengurangan arus dan penambahan umur pakai. 6. Lithium Titanate (LTO): mempunyai kapasitas daya menengah, tetapi kapasitas energi rendah serta faktor keamanan dan harga yang tinggi. Arus pengisian sangat besar. Masih merupakan teknologi baru yang belum begitu efisien, tapi merupakan baterai lithium teraman dengan IFR / LFP. Keunggulan Baterai Lithium dibandingkan dengan Baterai Timah Hitam : 1. Lebih kecil dan ringan untuk kapasitas yang sama. 2. Kemampuan arus yang lebih besar. 3. Tahan suhu yang lebih tinggi. 4. Kebocoran cairan yang lebih rendah. 5. Bisa dipakai 100% kapasitas. 6. Pengisian lebih cepat. 7. Effisiensi hampir 100% dibandingkan Baterai Timah Hitam 85%. 8. Tidak perlu diisi cairan secara regular. Kelemahan Baterai Lithium dibandingkan dengan Baterai Timah Hitam : 1. Lebih mahal. 2. Ukuran tidak mengikuti standar umum yang telah dipakai. 3. Pengiriman yang lebih sulit. 4. Memerlukan rangkaian pelindung. 5. Memerlukan alat pengisian yang lebih mahal. |